Dunia
kembali heboh karena MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona
Virus). Penyakit menular yang menyerang saluran pernafasan ini pertama kali ditemukan di Timur Tengah September 2012. Awal 2013, penyakit ini menyebar ke Eropa,
antara lain ke Inggris, Perancis, Jerman, dan Italia. Memang MERS CoV
tidak
seberbahaya SARS atau Flu burung (H5N1). Virus MERS CoV
menginfeksi hanya 20% sel-sel epitel saluran pernafasan sehingga baru
menyebabkan infeksi jika menghirup virus dalam jumlah besar. Namun Data
dari Center of Disease Control AS melaporkan sudah ada 401 kasus MERS
CoV, 93 orang (30%) meninggal dunia dan sudah menyebar di 15 negara.
Karena berpotensi pandemic, WHO mengeluarkan peringatan bahwa MERS-CoV
dapat merupakan ancaman seluruh dunia.
Virus
MERS sendiri sampai saat ini masih belum dapat dipastikan sumber
penularannya. Ada dugaan penyakit ini bersumber dari hewan (zoonosis),
karena virus MERS CoV menunjukkan kekerabatan lebih dari 90% sama dengan
virus korona pada kelelawar. Terakhir ditemukan pula bahwa virus korona
yang meyerang unta 99,9% mirip dengan genom virus clade B MERS CoV pada
manusia. Namun belum ada data yang dapat membuktikan penularannya dari
unta.
Gejala
yang timbul akibat MERS-CoV dari gangguan pernafasan ringan sampai
berat (Acute Respiratory Distress Syndrome / ARDS) dengan gejala demam
380C atau ada riwayat demam tinggi, batuk dan pneumonia.
Perlu diwaspadai pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh karena
gejala dan tanda tidak jelas. Kegagalan multi-organ yaitu gagal ginjal,
gangguan fungsi pembekuan darah (Disseminated Intravascular Coagulation /
DIC) dan radang selaput jantung (pericarditis) dapat terjadi. Masa
inkubasi mulai 2 sampai 15 hari.
Sudah Adakah Kasus di Indonesia & Bagaimana Mencegahnya?
Di
Indonesia sudah ada beberapa orang yang meninggal dengan dugaan MERS
CoV karena semua korban mempunyai riwayat baru kembali dari Timur
Tengah. Namun dugaan ini masih belum dapat dipastikan. Meskipun demikian
kita harus tetap waspada mengingat banyaknya warga Indonesia yang
umrah/haji atau belajar ke Jazirah Arab yang merupakan daerah asal virus
MERS ini. Mereka bisa membawa virus ini masuk ke Indonesia.
Sebagai
upaya pencegahan, dihimbau agar masyarakat yang akan berpergian ke
Jazirah Arab perlu menerapkan perilaku bersih, istirahat cukup. Rajin
dan seringlah cuci tangan pakai sabun. Sedapat mungkin gunakan masker
bila sedang dalam kerumunan. Tidak sering menyentuh hidung, mulut atau
mata. Bagi yang sedang menderita penyakit kronik (diabetes, jantung,
paru kronik, gangguan ginjal, atau penyakit kronik lain), sebaiknya
tunda keberangkatan anda karena penyakit lebih mudah tertular dalam
kondisi imun tubuh lemah. Jika ada keluhan batuk, demam, dan sesak
napas, yang dalam 1-2 hari memburuk selama di Timur Tengah atau dialami
hingga 14 hari sesampainya ditanah air segera konsultasi kepada petugas
kesehatan. Sistem imun tubuh yang kuat akan sangat membantu penularan
penyakit dan pemulihan dikala sakit. Karena itu konsumsilah makanan
bergizi, Ada baiknya anda juga mengkonsumsi suplementasi yang berfungsi
meningkatkan daya tahan
Daya tahan tubuh anda adalah benteng pertahanan tubuh dari segala ancaman virus/bakteri berbahaya termasuk virus MERS-CoV .
Vitayang Susu Skim Bubuk adalah susu bercolostrum dengan kandungan nutrisi lainnya juga sangat baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari hari . Dipadukan dengan Vitayang Pureway C yaitu vitamin C generasi terbaru dengan daya serap lebih efektif sehingga daya tahan tubuh anda tetap terjaga.
Kedua produk tersebut sangat baik dikonsumsi jika anda ingin berpergian ke daerah rawan MERS-CoV seperti di timur tengah ... Minat???
No comments:
Post a Comment
Memiliki Pertanyaan??? Hubungi kami segera :
Sms/Whatsapp 0838 9770 3858
Line: TokoGisa
PERHATIAN !!! Toko Gisa hanya memakai kontak yg di atas
kami tidak bertanggung jawab jika ada yang mengatas namakan kami selain kontak di atas ... Terimakasih
Happy Shopping ^.^